BacaanFirman Tuhan: Yesaya 35: 4-10. Nabi Yesaya pada masannya ingin menyadarkan umat Allah bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah karena kekuatan dari bangsa asing namun karena dosa yang mereka lakukan dan juga memberitakan bahwa Tuhan akan datang membawa perubahan melalui janji keselamatan melalui kedatangan Mesias. 1 Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar, sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik Sementaramazmur tanggapan: 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20 dan bait pengantar injil: Kol 3:15a.16a. • Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 3 Juli 2022 Bacaan Alkitab Matius 7:21-27 dan Mazmur 46-51 Bacaan I: Yes. 66:10-14c. Bersukacitalah bersama dengan Yerusalem, bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Minggu 17 Desember 2017 Minggu Adven III Yesaya 61:1-2a,10-11 MT Lukas 1:46-50,53-54 1 Tesalonika 5:16-24 Yohanes 1:6-8,19-28 KITA TELAH DIURAPI, KITA Renungan Harian - Minggu, 17 Desember 2017. Minggu, 17 Desember 2017. Minggu Adven III. Yesaya 61:1-2a,10-11. Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di HiduplahHati Yesus melalui Hati Maria. Sahabat Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Andreas Nugroho SCJ dari komunitas SCJ-Rumah Dehon Palembang-Indonesia, dalam Resi - Renungan Singkat - Dehonian edisi Minggu, 10 Juli 2022, Hari Minggu Biasa XV. Sabda Tuhan yang akan kita dengar dan renungkan hari ini dari Matiuntuk hidup, kehilangan nyawanya untuk menyelamatkannya, itu hukum Kristus. Jalan kemuliaan bagi Yesus berarti jalan sengsara, salib dan kematian, sebab hanya itu satu-satunya jalan menuju pada kemuliaan sejati, juga jalan bagi setiap insan, yang bersedia mengikuti jejak-Nya. Jalan itu sangat berat, sehingga kita hanya dapat menginginkan Renungan: Jalan Salib Hidup Dengan Sutradara Anonim JONGFLORES.COM. Minggu, Juni 05, 2022 RELIGI Suatu pemandangan yang begitu menegangkan tetapi begitu bermakna telah terjadi pada hari itu dalam minggu sengsara sebelum memasuki pecan suci. Waktu menunjukkan kira - kira pukul 11.00 WITa, peristiwa itu begitu cepat berlalu entah sudah RenunganHarian - Kamis, 15 Januari 2015. Setetes Air Tak Dapat Dibeli. Syalom saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Ada satu hal yang perlu kita sadari selagi kita masih hidup didunia ini yaitu, sebagai orang percaya kita terpanggil untuk menjadi berkat bagi banyak orang, atau yang sering kita dengar adalah "kita harus menjadi roti yang terpecah dan anggur yang tercurah". MINGGUPRAPASKAH. PRAPASKAH / SENGSARA Masa ini dirayakan 7 minggu berturut-turut sebelum Paskah *). Prapaskah merupakan masa penyadaran diri dan pertobatan. Manusia berdosa menerima anugerah keselamatan melalui kematian dan pengorbanan KRISTUS di salib dan diundang untuk menerima kehidupan yang baru. Warna dasar : Ungu Tua Lambang/Logo : Ikan Hidupdi dalam Tuhan bukanlah solusi untuk bisa menikmati kesenangan hidup dunia. Sebab hidup di dalam Tuhan, hidup melayani Tuhan, itu semua penuh perjuangan berat. Bahkan seperti Rasul Paulus mengatakan; "selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku". Tetapi Rasul Paulus d7B9. Yesaya 506Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan - Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Penderitaan yang benar adalah harga untuk kesetiaan pada panggilan Tuhan Allah dan pembenaran-Nya atas ketaatan hamba-Nya. Penderitaan adalah masalah utama yang dihadapi nabi Yesaya. Di mana ia menderita oleh karena perbuatan musuh-musuhnya. Renungan Harian Kristen - Gembala yang Baik Apakah kita sanggup memberi punggung kita untuk disiksa dan didera, bahkan memberi pipi untuk dicabut janggut kita, terhadap orang yang berbuat jahat dan mengkhianati kita? Tentu tidak. Pasti ada niat membalas kejahatan orang yang menyakiti kita. Bahkan kita mendengar orang berkata “pembalasan lebih kejam dari perbuatan.” Kesengsaraan ini menunjuk pada apa yang dialami Guru Agung, Yesus Kristus yang rela memberi hidup-Nya sebagai tebusan ganti umat yang berdosa. Dia adalah Hamba yang menderita, bahkan satu-satu-Nya yang menderita sesuai yang dimaksudkan dalam nubuatan Yesaya. Yesus Kristus merelakan punggung-Nya dicambuk, dipukul, ditampar bahkan wajah-Nya hampir tidak dapat dikenali. Sebab bukan saja janggut-Nya dicabut, tapi wajah-Nya dinodai dan diludahi bahkan sekujur tubuh-Nya babak belur oleh serangan cambuk kekejaman manusia. Tidak ada seorangpun yang membela- Nya ketika Yesus menderita dengan sangat parah di kayu Salib, di bukit Golgota Mat. 2732. Malahan Dia disangkal sebanyak tiga kali oleh murid terkasih-Nya, Simon Petrus dengan perkataan; “saya tidak kenal orang itul” Dalam semua penderitaan yang dialami Tuhan Yesus Kristus, nyata sikap kesetiaan, ketaatan dan kerelaan hati dalam menjalani semuanya. Kuncinya ialah, bahwa Hamba Tuhan itu memiliki persekutuan yang akrab dan dekat dengan Tuhan Allah. Dengan setia Yesus Kristus menjalani kehendak Bapa-Nya. la selalu berdoa sebagai manusia, mendengar kehendak Bapa-Nya dan melakukannya. Sehingga menghadapi dan mengalami penderitaan kesetiaan-Nya diteguhkan. Baca juga Renungan Harian Kristen, Baca Yesaya 504-5, Lidah dan Telinga Seorang Murid Baca juga Renungan Harian, Ibrani 121-3, Pengharapan dan Ketekunan Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Sebagai keluarga Kristen, marilah di Minggu Sengsara ini kita insaf dan sadar akan bentuk-bentuk pelanggaran kita. Tanpa sadar mungkin kita juga memperlakukan keluarga atau sesama kita, layaknya penjahat hanya karena iri hati dan kebencian. Tuhan Yesus Kristus begitu mengasihi kita. Sebab itu Ia menderita karena kasih-Nya kepada kita semua. Bagaimanakah dengan kita sebagai umat-Nya? Yesus Kristus memberi teladan bagaimana seharusnya hidup mengasihi Bapa dan sesama. Kitapun meski menderita, kiranya tetap berbuat baik dan taat pada kehendak Tuhan Allah. Amin. DOA Tuhan Allah, terpujilah Tuhan Yesus Kristus yang karena kasih-Nya bagi kami manusia, rela menderita bahkan mati di Kayu Salib sebagai tanda ketaatan kepada Bapa. Ajarilah kami juga taat wa/au harus menderita karena berbuat baik. Dalam nama Anak-Mu, Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin. - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Ulangan 8 bacaan kedua 1 Korintus 10 16-17; dan bacaan Injil Yohanes 6 51-58. Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 11 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil. Selamat merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus bagi kita semua. Pada perayaan ini kita kaum beriman diingatkan bahwa "Manusia hidup bukan dari roti saja, tapi dari segala yang diucapkan Tuhan." Ungkapan ini sebenarnya mendorong kita untuk menghayati bahwa hal-hal jasmaniah belumlah menjadi jaminan untuk kita bisa hidup benar. Karena hidup benar tidak ditentukan oleh perut kenyang atau lapar. Melainkan ditentukan oleh hati yang merendah. Dan karena itu orang hidup menurut perintah-perintah Tuhan. Sabda Tuhanlah yang menjamin kita untuk bisa hidup benar. Dan karena itu niscaya kita memiliki hidup kekal. Bahwa hidup kekal itu sangat erat kaitannya dengan makanan rohani yakni "makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus." Baca juga Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Juni 2023, Tekun Berdoa dan Perbanyak Sedekah Sangatlah benar kata Paulus rasul bahwa "Kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu." Ungkapan roti yang satu mengarahkan perhatian kita kepada Yesus. Bahwa semua kita yang percaya kepada Yesus meskipun banyak tapi tetap dalam satu tubuh yakni Kristus sebagai kepala dan kita semua adalah anggota-anggota-Nya. Sebagai anggota dari satu tubuh yang sama kita diminta untuk hidup dengan tetap menyatu pada Kristus sebagai kepala. Tidak hanya sekadar menyatu tapi menyatu dan percaya penuh bahwa dengan makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya kita akan hidup tenang dan damai. Karena itu niscaya kita akan memperoleh hidup kekal. Di sini berarti makan makanan jasmani memang berguna. Maaf, halaman yang Anda cari di blog ini tidak ada. Maaf, halaman yang Anda cari di blog ini tidak ada. Langganan Postingan Atom