Begitujuga yang dilakukan oleh Ras Muhamad untuk lagu reggae Indonesia satu ini. Di tahun 2009 lalu, Ras Muhamad merilis sebuah lagu reggae Indonesia berjudul Crisis. Lagu ini merupakan sebuah ungkapan sudut pandang sang musisi terkait kondisi krisis ekonomi yang selalu menghantui kehidupan masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu. Lagubernuansa Afrobeat dengan dentuman perkusi yang tampaknya mustahil tidak membuat badan DMC, nyonk, loteng musik, band, play in Sunday, Tipe-X, orind, BigBang, jiexpo, Persija, Sukabumi, Angel of death, dcdc, lagu Terbaru dari Dekat KUMPULANLAGU - LAGU GOTHIC METAL INDONESIA BERANDA | DAFTAR BAND | BIOGRAFI Cara Download Lagu; Berita Terbaru; Cari Gambar; Video XXX; BLOG SENIOR. My YouTube Video. black metal (66) blackened death metal (2) brutal death metal (29) death grind (4) death metal (120) female metal (22) folk metal (1) grindcore (16) groove metal (11 Berikutini kumpulan lagu metal barat terbaik update terbaru lengkap. 100 Lagu Metal Terbaik Sepanjang Masa Black Sabbath - War Pigs Metallica - Enter Sandman Iron Maiden - Hallowed Be Thy Name Slayer - Angel of Death Ozzy Osbourne - Bark at the Moon Metallica - Master of Puppets Judas Priest - Painkiller Megadeth - Holy Wars The Punishment Due TechnicalDeath/Black Metal Band, New Album Coming 2016, More Links And Info Below & Thanks For Watching .FACEBOOK - MetalBlade,black metal,lagu metal terbaru 2021-2022,lagu metal paling enak didengar,rock metal,metallica,death metal,metal hard rock,lagu metal paling sedih Chorddan Lirik Lagu Eagles Of Death Metal - San Berdoo Sunburn Terbaru. Kunci Gitar dan Lirik Lagu Eagles Of Death Metal - San Berdoo Sunburn bisa menjad MobilizerRelease Ulang Beberapa Lagu Dari Album Cannibalism di Platform Digital INFECTED CHAOS - "Dead Aesthetics" CYNIC release track and details of new album 'Ascension Codes' Videoini berisi lagu rock metal dan lirikLagu: bagaikan pelangiLagu rock indonesiaLagu metal indonesiaMusic rockMusic metalMusik rockMusik metal Terbaru Area Pasar Malam Favorit Pengunjung Jakarta Fair Jakarta Fair Gelar Program CSR Peduli Anak Bersama Miss JFK Roadtrip to Antarctica kembali Keluarin Lagu baru berjudul "Affectionate Affair" Extreme Decay Siapkan Showcase Spesial..! Tulus Fix di Panggung Utama Jakarta Fair Kje8N9h. Twitter obituarytheband Rekomendasi lagu metal dari Obituary! - Fans old school death metal berkumpul! HAI akn bagiin rekomendasi lagu metal terbaru dari album baru band veteran Obituary! Veteran death metal asal Florida ini akan merilis album terbarunya, 'Dying of Everything' pada tanggal 13 Januari nanti via Relapse Records. Sebagai pembuka, John Tardy cs merilis single pertama 'The Wrong Time' lengkap dengan video klip yang digarap oleh Odd Life Studios. Baca Juga Kisah Drummer Death Metal yang Dedikasikan Setengah Hidupnya untuk Kucing Terlantar "Kami benar-benar sangat excited untuk akhirnya merilis album baru ini dan melihat fans memilikinya!" ujar Obituary dikutip dari Blabbermouth. Single ini dipilih karena dianggap paling mendeskripsikan sound mereka di album ini. "Kami memilih 'The Wrong Time' untuk single pertama karena ini adalah penggamparan sempurna dari sound, style, dan feel kami ketika menggarap album di studio dan ini adalah taste sempurna yang bisa lo cicipi dari 'Dying of Everything'." Tracklist album terbaru Obituary, "Dying Of Everything" 01. Barely Alive02. The Wrong Time03. Without A Conscience04. War05. Dying Of Everything06. My Will To Live07. By The Dawn08. Weaponize The Hate09. Torn Apart10. Be Warned * PROMOTED CONTENT Video Pilihan - Tentunya lo akan setuju kalo masa pandemi seperti ini kerap dikaitkan dengan aura kegelapan lewat banyaknya berita berkabung di dua tahun terakhir, tetapi nggak menyurutkan sejumlah band death metal Indonesia untuk rilis album! Yap, fase jengah nan depresif malah semakin memantik kreativitas dan produktivitas para kreator lagu untuk menciptakan karya yang optimal. Nggak cuma band death metal Indonesia aja. Mungkin udah ada puluhan hingga ratusan single mandiri, kolaboratif, yang hadir dari para musisi-musisi jagoan. Tentu ini juga belum termasuk hadirnya grup atau solis baru yang muncul dengan kesegarannya. Ngomong-ngomong soal death metal, HAI sempat menelisik lima unsur pada musik metal di Indonesia yang nggak akan pernah kehilangan marwahnya. Baca Juga 5 Alasan Utama Kenapa Metal Nggak Akan Pernah Mati di Indonesia Untuk membedah lebih dalam tentang hal tersebut, ada satu varian di musik metal yang secara khusus menjadi primadona di Indonesia dalam waktu yang sangat lama. Yap, tentu saja death metal adalah jawabannya. Selain menjadi favorit para metalhead Indonesia karena musiknya yang beringas, padat, dan berisi, death metal menjadi varian metal yang memiliki spektrum luas dari segi lirikal. Grup musik death metal kerap menaruh perhatian lebih pada kondisi sosial, politik, ekonomi, nihilisme, hingga kejahatan perang, darah dan bagian tubuh menjijikkan, serta tentu saja kematian. Masa pandemi Covid-19 pastinya mencakup semua hal tersebut dan memberikan banyak inspirasi bagi band-band death metal Indonesia yang dikenal sangat berkualitas. Oleh karena itu, HAI memilih 10 album death metal Indonesia yang rilis, atau malah hadir berkat campur tangan pandemi. Simak daftarnya di bawah. Baca Juga Cerita Metallica dan Slayer yang Sering Saling Intip untuk Bandingkan Siapa yang Lebih Metal 1. Exhumation - Eleventh Formulae Pulverised Records, 2020 Facebook/Exhumation Exhumation Album milik band Yogyakarta ini muncul tepat sebulan 28/02/20 sebelum Covid-19 mulai merebak di Indonesia pada Maret 2020. Sedari awal terbentuk pada 2008, Exhumation selalu berhasil mendobrak citra death metal Indonesia yang kental dengan aura brutal death metal yang serba cepat dan rapat. Kehadiran album ini pun makin melanggengkan nama Exhumation sebagai grup musik death metal paripurna lewat sajian old-school death metal yang mereka mainkan. Mewah, klasik, dan jauh dari kata rumit adalah hal yang dapat dikaitkan dengan 'Eleventh Formulae'. Rilisan metal terbaik pilihan HAI sejauh ini di masa pandemi. Cocok untuk penggemar band proto death metal macam Possessed, Death, Obituary, ataupun Morbid Angel. 2. Disintegration - Prahara Brutal Mind, 2020 Facebook/Disintegration Disintegration Album ini hadir untuk menegaskan kalo Kediri adalah tanah suci untuk death metal yang sangat berbahaya. Terbentuk kecamatan Pare, Kediri sejak 2016 lalu, Disintegration berhasil menelurkan debut albumnya tanpa tedeng aling-aling. Blast beat cepat teratur, riff gitar yang juga serba cepat dari band ini akan mengingatkan kita akan era-era awal dari Deeds of Flesh ataupun Goregasm. 3. Death Vomit - Dominion Over Creation Demented Mind, 2020 Dok. Death Vomit Death Vomit Sangat nggak sopan rasanya kalo album milik sesepuh death metal Yogyakarta nggak masuk dalam list ini. Tapi bukan karena ketidak enakan itu doang sih fren. Pasalnya, materi album yang dirilis tepat dengan usia seperempat abad dari Sofyan Hadi dkk ini bener-bener mengubah warna baru dari ciri khas Death Vomit sebelumnya. Masih bermain di ranah old-school death metal, eksplorasi yang dimainkan pada album ini terasa lebih kompleks tanpa perlu bertele-tele. Elemen Deicide, Cannibal Corpse, ataupun Kataklysm terasa jelas di album para legenda hidup metal Indonesia ini. 4. Immense - Torture Banished Brutal Mind, 2021 Facebook/Immense Immense Trio asal Jakarta yang berdiri sejak 2009 ini membuka awal tahun 2021 dengan sajian yang benar-benar menampik. Album 'Torture Banished' yang sangat intens ini memberikan kebrutalan maksimal dari kemurnian band death metal Indonesia. Penuh kesederhanaan dalam segi pemasaran, namun materi album ini akan siap untuk membobardir kalian menuju era death metal yang kaya. Cocok untuk penggemar blast beat rapat dan teknik growl memukau a la Beheaded atau Disavowed. 5. Carnivored - Labirin Lawless, 2021 Facebook/Carnivored Carnivored Album ini adalah bukti jika death metal sangat jauh dari kesan prinsip khas puritan dari abang-abangan latem metal yang gitu-gitu doang. Band asal Pamulang ini mendobrak batas materi death metal yang rumit, serumit judulnya, 'Labirin' yang rilis pada 28 Januari 2021. Nggak hanya bermain-main di ranah poliritmik yang dominan, tatanan suara di album ini juga sangat mewah yang semakin kebengisan death metal milik Carnivored menjadi sangat patut disegani. Ketukan ganjil khas djent a la Meshuggah atau Born Osiris terdengar jelas di sini, meski bagi HAI, materi milik Carnivored di 'Labirin' terasa lebih bengis. 6. Detritivor - Scattered Remnants Brutal Mind, 2021 Facebook/Detritivor Detritivor Album ini hadir dengan penuh amarah di tengah ketidakpastian penanganan pandemi yang melanda di Indonesia. Bertepatan dengan hari - yang seharusnya - penuh kasih sayang, 14 Februari 2021 justru menjadi momen bagi Detritivor untuk meluapkan energi penuh murka. Lahir dan terbentuk di Yogyakarta nampaknya membuat para personel Detritivor menyerap old-school death metal menjadi acuan utamanya. Blast beat klasik dengan riff gitar cepat a la band death metal Florida seperti Malevolent Creation ataupun Cannibal Corpse tentu adalah band yang mereka serap untuk melahirkan album ini. 7. Viscral - Entrance into Terrifying Imagery Blackandje, 2021 Facebook/Viscral Viscral Sejak debut album yang mengejutkan dan memukau banyak metalhead Indonesia yang dirilis oleh Rottrevore Records pada setengah dekade lalu, Viscral mendapuk peran dan tanggung jawab penting sebagai penerus tonggak death metal di Indonesia. Album baru Viscral kini pun lahir dengan warna baru yang nggak melulu berisi sajian rapat, namun tetap terdengar kuat dan menggelegar. Kombinasi dan perkahwinan antar elemen death metal dicoba oleh band asal Bekasi ini dengan tetap memelihara guttural style pada vokalnya. Album ini mengingatkan HAI pada Dying Fetus dan juga Cerebral Bore dari segi materi dan produksinya. Sadis dan berisi. 8. Perverted Dexterity - Alacrity for Contemptuous Dissonance Brutal Mind, 2021 Facebook/Perverted Dexterity Januaryo Hardy aka Perverted Dexterity Mendengarkan album ini akan membawa lo ke ruang imajinasi saat kalian sedang menuntaskan hajat di toilet umum dan tanpa disadari tekanan air di semburan bidetnya keluar dengan sekencang-kencangnya. Perih, namun tetap nikmat karena harus dilakukan. Akan sangat gila kalo harus mengingat bahwa Perverted Dexterity adalah proyek mandiri dari seorang Januaryo Hardy, sosok pemuda Bekasi yang haus akan kekejaman dalam meramu sebuah nada. Seluruh pakem death metal yang pernah ada bener-bener "diacak-acak" oleh Ryo untuk album solonya ini. Disonansi nada a la Disentomb ataupun Gorgust yang dihadirkan oleh Ryo dan rekan kolaboratifnya menambah kesan kalo death metal Indonesia nggak akan pernah kekurangan sosok berbahaya. 9. Gerogot - Heading To Eternal Brutal Mind, 2021 Facebook/Gerogot Gerogot Album ini menjadi perwakilan mutakhir bagi brutal death metal asal Surabaya yang penuh dengan ciri khas, melanjutkan era Brutal Torture, Fear Inside, ataupun Jagal. Brutal death metal klasik penuh dengan blasting dan sayatan riff gitar tebal nan tajam adalah bumbu utama dari album kedua Gerogot ini. Kesan agresif khas arek Suroboyo nampaknya bener-bener mereka patenkan melalui album ini dengan pengaruh dari band-band brutal death metal Belanda di era 1990-an seperti Disavowed ataupun Severe Torture. 10. Devoured - The Curse of Sabda Palon Sadist Records, 2021 Dok. Devoured Devoured Sebuah pembuktian kalo Yogyakarta adalah gudang peluru death metal klasik dengan amunisi yang sangat tajam seperti Devoured di album terbarunya ini. Band yang memiliki image serba kejam, gelap, dan brutal ini terhitung sangatlah produktif. Meskipun kerap mengalami bongkar pasang personel sejak terbentuk 1998 lalu, Devoured selalu rajin mengeluarkan rilisan-rilisan teranyar mereka dari tahun ke tahun. Buat para penggemar Six Feet Under, Deicide, atau Vital Remains, kalian akan dengan mudah melahap sajian kelam terbaru dari Devoured ini. Baca Juga Kalo Trio BSD Burgerkill, Seringai, DeadSquad Turun Tahta, Kira-kira Siapa Band Metal yang Gantiin? Secara ironis namun juga menggelitik, masa kegelapan yang dibawa oleh pandemi Covid-19 pun diubah menjadi sebuah renaissance bagi band-band death metal di tanah air. Dengan hadirnya 10 album death metal Indonesia era pandemi yang penuh dengan racauan kelam nan bengis dari band-band di atas, sudah dipastikan kalo Indonesia tetap pada posisi pivot sebagai produsen band metal berkualitas - terutama di ranah death metal. Mana nih yang jadi favorit lo? PROMOTED CONTENT Video Pilihan Death Metal adalah sub-genre musik Metal yang lebih keras dari Metal. Begitu mungkin deskripsi paling mudah untuk menjelaskan musik jenis ini. Jadi, kalau kamu pernah dengar… Misalnya, Metallica. Nah ini jauh lebih keras lagi. Musik ini adalah musik yang sangat keras. Tentunya bukan satu-satunya jenis musik yang saya dengarkan. Tapi satu-satunya genre yang bisa saya dengarkan dalam segala keadaan dan mood. Secara musikal, death metal tidak mempengaruhi secara langsung musik yang saya tulis bersama band saya, Puppen. Jika ada, hanya beberapa rangkaian riff saja, yang saya suka dan rasa cocok. Sebentar. Sebelum membaca lebih jauh, saya tidak tertarik untuk berdebat tentang “genre musik”. Karena buat saya sekarang, genre musik hanyalah alat untuk menyusun katalog musik di Spotify. Dibuat menjadi sesuatu yang yang layak diperdebatkan oleh… entah oleh siapa. Tapi saya tidak mau ikut. Jadi jika kamu ingin debat, silahkan debat sendiri. Tumben memang saya buat posting list dan review album. Terakhir saya lakukan ini secara rutin adalah 10-11 tahun lalu, ketika saya masih sering kontribusi di majalah-majalah surf dan skateboard. Saya malas bikin review. Karena biasanya jadi debat. Nggak ngerti kenapa review album bisa jadi debat. Ya suka-suka yang review aja mau ngomong apa. Tapi, ulasan yang bertanggungjawab selalu memiliki latar belakang. Daftar ini juga punya alasan. Faktor-faktor yang menyebabkan album-album tersebut bisa masuk ke daftar adalah sebagai berikut Album tersebut harus ada di Spotify. Jadi saya masih bisa nikmati hingga sekarang. Ini pendapat pribadi dari apa yang saya dengar dan rasakan, bukan pelajaran sejarah Death Metal. Jadi jangan komplen kalau tidak ada album dari Venom. Ini adalah yang terbaik dari yang terbaik. Semisal saya hidup hanya boleh mendengarkan 10 album death metal, ya berarti saya akan memilih apa yang ada di daftar di bawah. Saya juga memilih dari sisi listenability-nya. Jadi faktor produksi itu sangat penting. Latar belakang saya sebagai gitaris dan produser tidak bisa menipu perasaan saya sendiri. Buat saya, materi bagus jadi tidak bagus jika tidak didukung produksi. Masalah album jadi laku, ya itu akibat saja. Karena materinya berarti + produksi bagus. Saya hanya ingin memilih 1 album untuk 1 band. Kalau kamu bilang, “Wah album-albumnya mainstream, kurang aneh’!”. Maka, f*ck you! Jadi, setelah beberapa bulan terakhir bernostalgia di Spotify, saya jadi teringat bagaimana saya bisa sangat suka dengan death metal. Penyebabnya adalah album-album di bawah ini 1. Entombed “Clandestine” Sedih kalau harus hanya memilih 1 album dari Entombed, karena Wolverine Blues dan Left Hand Path juga bagus banget. Tapi dari ketiganya, Clandestine yang paling istimewa karena merupakan album transisi mereka menjadi Entombed modern. Saking istimewanya, buat saya album ini merupakan album death metal terbaik sepanjang masa. Selain itu Crawl buat saya adalah lagu death metal terbaik sepanjang masa. 2. Dismember “Death Metal” Dibanding semua yang berada di daftar ini, album dari band asal Swedia ini rilis paling bungsu. Jadi produksinya sudah lebih modern dari yang lain. Tapi tidak mengurangi kadar keklasikannya. Buat penggemar gitar metal seperti saya, album ini tidak akan pernah habis jadi bahan untuk main air guitar. 3. At The Gates “Slaughter of the Soul” Album ini adalah album terakhir sebelum mereka hiatus dan reuni untuk membuat album comeback “At War With Reality tahun 2014. “Slaughter of the Soul” dibuka dengan sangat fenomenal oleh lagu “Blinded By Fear” yang cepat dan straighforward. Diperlukan teknik bermusik yang sangat tinggi untuk bisa memainkan gitar melodius di atas ketukan drum cepat dengan ramuan produksi sound yang in-your-face seperti ini. Tidak mungkin tidak masuk ke daftar album terbaik sepanjang masa saya. 4. Napalm Death “Diatribes” Album ini sangat spesial karena ada cerita yang tidak akan pernah saya lupakan. Suatu hari Puppen didaftarkan untuk manggung di acara Full Moon Cafe oleh Arian. Acara ini dilaksanakan di malam bulan purnama diatap gedung Sabuga, Bandung. Waktu itu adalah pelaksanaan kedua. Yang datang intelektual. Yaitu mereka yang kebanyakan dosen, mahasiswa dan alumni ITB. Panitia tidak tahu sama sekali Puppen itu band seperti apa. Yang mereka tahu Puppen itu band “rock”. Bahkan ketika technical meeting beberapa hari sebelum acara, Arian masih ditanya, “Mas Arian, Puppen mainin rock-nya pakai gitar akustik atau elektrik?”. Sambil pasang muka polos kebayang, dia menjawab, “Elektrik”. Hahaha Arian bangsat. Sementara itu secara terpisah kami sudah menyiapkan “Greed Killing” dari album ini sebagai lagu pembuka. Di hari H, kami melatih lagu khusus untuk soundcheck. Saya lupa lagunya apa, tapi lagunya tidak berisik, agar tidak mencurigakan. Akhirnya lolos, kami tidak ketahuan jadi band metal. Malamnya, kami dipanggil untuk naik panggung. Lagu pertama baru berjalan kurang lebih semenit, penonton, setidaknya yang duduk dibagian depan, bubar. Hahaha. 5. Strapping Young Lad “City” Nggak tahu ini masuknya death metal atau bukan. Tapi berisik banget. Suka! Apalagi bisa ketemu Devin Townsend di Golden Gods 2013! \m/ 6. Carcass “Heartwork” Sulit memutuskan mana album terbaik dari musisi asal Inggris ini. Pilihan saya berhenti pada album ini dan “Swansong“. Tapi akhirnya saya memilih ini karena lebih keras dan punya kontinuitas dengan album mereka terakhir “Surgical Steel“. Dari lagu pertama hingga akhir, top. Puas. 7. Deicide “Deicide” Saya dapat album ini format kaset dari Rully, teman dari Suaka yang merantau ke Amerika di tahun 1992. Klasik. 8. Obituary “Cause Of Death” Album ini keluar ketika saya masih awal belajar main gitar electric di tahun 1990. Yang langsung menarik perhatian saya waktu itu adalah suara vokal John Tardy. Edan. 9. In Flames “Colony” Memilih album terbaik In Flames lebih sulit lagi dari Carcass. Saya bolak-balik mencoba memilih antara album ini, Whoracle, Clayman dan Soundtrack To Your Escape. Tapi Colony yang terbaik. Senang sekali bisa nonton band ini di London. 10. Death “Spiritual Healing” Waktu itu, album ini adalah album yang musiknya paling keras yang saya dengar. Legendaris. Tambahan Ada 3 album lagi yang pantas saya sebutkan, tapi tidak masuk 10 besar. Mereka adalah 1. Morbid Angel “Altar Of Madness“. 2. Cannibal Corpse “Tomb Of The Mutilated“. 3. Terrorizer “World Downfall“. Suka dengan daftar ini? Terimakasih. Tidak suka? Silahkan buat daftar sendiri! 🙂